Kumpulan Puisi
Alamku
Ardy
Ardy
Terperanjat
aku tatkala melihat alamku
Bak
sebuah lukisan indah menenangkan jiwa
Yang
tercipta dari irama sayu pepohonan
Nan
asri, hijau bak sebuah alunan
Semua
insan hendaknya larut dalam euforia kemajuan zaman
Tak
lagi mau menghirup kesegaran alam
Dengan
geram dan seram menyiksa paru-paru alam
Menebang,
menebas dan membakar habis setiap batang demi batang
Tak
diharapkan lagi akan adanya kehidupan mendatang
Tak
ada lagi nurani untuk para pribumi hutan
Hanya
kepulan asap dan debu tanah hampa yang tersisa
Akankah
semua ini terus terjadi?
Melihatnya
saja sangat menyayat hati
Alamku
membutuhkan kesadaran
Bangunlah
para jiwa yang sedang tertidur pulas
Jangan
hanya sekedar memelas
Karena
paru alam sudah mulai menghela napas
Bangunlah-bangunlah....
Hai
kamu yang renta dan masih perkasa mulailah dari hutan
Untuk
kembali menanam anakan
Agar
alam ini tidak terus merintih kesakitan.
CINTA
Ardy
Ardy
Sebuah pengingat
jika aku tak sendiri
Menguatkan hati
dikala sepi
Tatkala susah
sedih kau selalu menemani
Akankah masa itu
kan abadi?
Hanya keyakinan
dan harapan yang terpatri
Cinta....
Aku terkubur
dalam duka jika kau tak ada
Tergores, tercabik,
terluka rasanya
Aku serasa
hanyut dibawa arus gelombang asmara
Yang kadang
meresahkan jiwa
Cinta....
Obat hati yang
amat berharga
Akan hilang
begitu saja bila tak kau jaga
Padahal dialah
sumber bahagia
Akankah senyuman
itu tetap ada?
Cinta....
Dandanilah
hidupku ini dengan tawa
Walau terkadang
menuai amarah
Itu hanya
sementara
Bukan sebuah
angkara
Karena kau cinta
Cinta....
Jangan terus
bawa aku ke dalam gelombang rindu ini
Gelombang yang
terus menampar diriku dengan sepi
Karena lewat
udara yang berhembus ini
Kusampaikan
hasrat rindu padamu wahai kekasih.
Sang
pemberani
Ardy
Ardy
Menerjang
hanya dengan badan
Tanpa
takut halang rintangan
Hanya
bermodalkan tekad
Meski
akal tak lagi pekat
Maju
dengan tak gentar tanpa takut kalah
Meski
kaki terasa patah
Berjuang
bak seorang penguasa
Demi
mencapai sebuah asa
Akankah
terus begitu tanpa muara?
Sedikit
lagi akan jatuh
Bila
hati tak lagi teduh
Berani
atau mati
Tak
lagi menjadi pilihan tetapi sebuah kepastian
Keraguan
akan terus menerpa
Bila
nalar tak lagi ditempa
Seakan
garis otot yang berjaya
Teruslah
berlari sang pemberani
Bertindak
bijak
Jangan
sampai ternyenyak.
Dilema
Ardy
Ardy
Sebuah
jebakan tak karuan
Membuat
sukma serasa memberontak
Alunan
napas terhenyak
Saat
diikat rantai dilema
Pilihan
serasa mati terkubur dalam
Ingin
teriak namun hati menggumam
Keluar
ataukah tenggelam
Adakah
yang mampu menyangkalinya?
Saat
itu hanya kekuatan hati yang sanggup mengakalinya
Nadi
seakan berhenti berdenyut
Jika
diri ini terus terhanyut
Hanya
gerutu dan sungut yang dapat menenangkan
Berapa
lama lagi ini semua akan berakhir?
Keluar
adalah jalan terbaik
Dan
jangan lupakan semua sifat bajik.
Anugerah
Ardy
Ardy
Anugerah
bukan sekedar hadiah
Anugerah
begitu berharga
Anugerah
berarti emas
Mulia
jika kau mensyukurinya
Anugerah
adalah pemberian sang kuasa
Anugerah
elok penuh cinta
Anugerah
Itulah kasih
Akan
musnah jika terus membenci
Anugerah
adalah tanda pengorbanan
Anugerah
tiada terukur
Anugerah
berarti harus tersungkur
Akan
rendah bila tak mau diatur
Saat
Anugerah berada di hati
Maka
dialah Kasih yang sejati.
Komentar
Posting Komentar